Kamis, 30 Oktober 2008

Kepada Wanita Cantik......

Seorang anak laki-laki kecil bertanya
kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?"

"Karena aku seorang wanita", kata
sang ibu kepadanya.

"Aku
tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata,
"Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya
kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa
alasan?"

"Semua
wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh
ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu
tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita
menangis.

Akhirnya
ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah
menangis?"

Tuhan berkata:

"Ketika Aku
menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang
istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun,
harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "
"Aku
memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima
penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "
"Aku
memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain
menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa
mengeluh "
"Aku
memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,
bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "
"Aku
memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan
melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya
"
"Aku
memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan
ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu
"
"Dan
akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.
Ini adalah
khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Kau tahu:

Kecantikan
seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia
tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya."
"Kecantikan
seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya -
tempat dimana cinta itu ada."

Senin, 27 Oktober 2008

Kisah Anie & Kadek

Hai teman-teman semua,


Terima kasih untuk Pak Herman, Mbak Heni dan Mimi.

Saya menangis membaca 3 postingan kalian : Dear Diary, kisah cinta dari China, dan unconditional love. Tiga artikel yang begitu menyentuh dan saling menguatkan. Ketiganya mengarah ke satu hal : mencintai dan menerima apa adanya, tanpa syarat, tanpa pamrih.

Membacanya membawa saya kembali ke masa-masa dulu, tahun-tahun awal pernikahan kami. Perasaan saya jadi mellow, dan jadi pengen nulis, sekalian menjawab Pak Budiharto dan Mbak Ester…

Saya dulu seangkuh Vella. Di tengah semua kekurangan saya, saya selalu melihat kekurangan suami saya, sehingga kelebihannya menjadi tak berarti. Saya selalu complain bila suami bersikap tidak sesuai dengan yang seharusnya menurut saya. Bahkan saya sempat kehilangan rasa itu. Perasaan cinta dan debar-debar di dada saat pacaran dulu, menguap entah ke mana.

Pertengkaran - pertengkaran acap muncul. Sebenarnya itu tidak bisa disebut pertengkaran, karena hanya sepihak. Suami saya jarang sekali meladeni emosi saya. Dia hanya diam dan memandang saya dengan tatapan yang mungkin yang entah apa maknanya. Parahnya, saya tambah marah karena menurut saya, harusnya dia bicara, mengekspresikan perasaaannya, sehingga saya tahu apa tahu apa sebenarnya alasan dibalik sikapnya. Sampai saya sering bilang, saya kan bukan paranormal yang bisa tahu apa perasaan kamu, so say something, anything. Tapi dia tetap diam, dan saya terbakar sendiri.

Namun bila kemarahan saya sudah reda, entah esok atau kapannya, dia akan menjelaskan pelan-pelan alasannya. Eh sudah begitu, saya tetep aja menyalahkannya. Harusnya begini dong, begitu dong... Pokoknya, hidup ini jadi ruwet banget karena saya selalu menganalisa.

Saking tidak tahu bagaimana caranya untuk mengubah dia agar bersikap seperti yang saya mau, saya dengan kurang ajarnya mengajukan pertanyaan yang begitu angkuh dan sarkastis, "Saya orang yang mau belajar, jadi tolong kasi tahu saya bagaimana caranya agar saya bisa bangga punya suami kamu".

Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut saya, sampai saya sendiri kaget dengan kata-kata saya sendiri, dan terdiam, aduh, kok saya kurang ajar banget ya, dia pasti marah…

Dia diam, memandang ke arah saya beberapa saat, bukannya marah seperti yang saya pikir, dia dengan penuh kontrol diri menjawab dengan hanya satu kalimat yang singkat, padat, jelas dan merasuk ke dalam jiwa saya, merontokkan semua ego dan keangkuhan saya selama ini.

“Syukuri apa yang aku punya, dan jangan sesali apa yang tidak aku punya”

Saat itu juga saya tersadar begitu bodohnya saya, lupa akan segala kemuliaan hatinya yang membuat saya jatuh cinta padanya bahkan sejak kami masih kecil. Betapa ego dan segala masalah yang ada dalam diri saya membutakan saya. Saat itu ingin saya menangis dan bersimpuh di kakinya, dan memohon maaf atas semua kesombongan dan kesalahan saya selama ini.

Namun sekali lagi ego itu berkuasa. Dengan masih mengenakan keangkuhan itu saya berkata, “Oke, jawaban itu yang aku mau. Aku benar-benar mau belajar, so bantu aku agar bisa melakukannya”

Sejak itu, setiap dia bersikap salah versi saya, ketika emosi mau naik, saya selalu ingat kalimat itu. Saya pause dulu, lalu saya mengingat-ingat kebaikannya. Kemudian hati saya akan melembut, dan berkata, sebenarnya dia terlalu baik, justru kamu yang harus malu karena begitu banyak kekuranganmu, dan dia menerimamu apa adanya.

Terapi ini membuat saya berubah, dan saya jatuh cinta lagi padanya. Semakin hari semakin mencintainya, dan setiap hari bersyukur bisa menjadi istrinya. Sampai saya merasa saya pasti sudah pernah berbuat kebaikan yang begitu besar sehingga Tuhan memberi saya kesempatan dan kemewahan untuk bersuamikan dia. Saya merasa Tuhan begitu memanjakan saya.

Tiba saatnya saya bertanya, apa yang membuatnya bertahan dan begitu sabar menghadapi saya, saya yang kecil ini dibanding jiwanya yang besar.

“Aku mencintaimu, engkau adalah belahan jiwaku. Seperti sebuah radio yang hanya bisa menyala bila ada powernya. Tanpa power, radio tidak bisa berfungsi. Lalu siapakah yang lebih besar, lebih penting, power atau radio? Tidak ada lebih penting dari yang lain. Semua akan memiliki arti bila bersama. Denganmu, aku hidup. Kamulah motivasi terbesar dalam hidupku selama ini, bahkan sejak aku masih kecil. Dan aku tahu, kamu akan menjadi lebih baik dari hari ke hari, karena kamu mau belajar”.

Berbunga hati saya mendengarnya, namun saya masih belum mendapatkan jawaban yang saya mau. “Tapi apa rahasianya sehingga kamu bisa menerima sikapku selama ini?”.

“Kita tidak bisa mengubah orang lain, kita hanya bertanggungjawab terhadap diri kita sendiri. Bila seseorang sikapnya tidak benar menurut kita, bukan dia yang harus dan bisa kita ubah, tapi diri kitalah yang kita sesuaikan agar kita bisa menerimanya, dan tidak terpengaruh oleh sikapnya. Karena sebenarnya tidak ada yang salah di dunia ini. Yang ada hanyalah tingkat kebenaran yang berbeda. Kita berusaha bergerak dari satu kebenaran ke tingkat kebenaran yang lebih tinggi lagi”.

Kalimat ini tidak mudah saya aplikasikan. Sampai saya bertemu Pak Adi, SC dan seterusnya.

Back to the unconditional love,
dalam kasus saya, suami sayalah yang menerapkannya sejak awal. Bahkan sebelum kami pacaran, saat kami bersahabat sejak kecil. Ketika SMA saya pacaran dengan cowok lain dan backstreet, dialah yang mengantar saya bertemu pacar, mengawasi saya dari jauh, dan mengantar saya pulang, karena orang tua saya hanya percaya padanya. Dari tatapan matanya, saya tahu betul kalau dia mencintai saya. Tapi karena dia tidak pernah mengatakannya, jadi saya putuskan untuk jalan dengan cowok lain.

Ia menunggu sampai kuliah kami selesai, baru kemudian mengungkapkan perasaannya pada saya. Sejak dulu ia begitu yakin kalau saya akan menjadi istrinya, walau kami melewati masa-masa pacaran dengan yang lain.

Sampai sekarangpun saya tidak habis pikir bagaimana dia bisa memanajemen perasaannya pada masa-masa itu. Bagi saya, dia seperti sebuah buku yang saya selalu dapat belajar hal baru darinya. Sebuah buku bernama Kadek.

Sebentar lagi tgl 4 November, hari ulang tahun perkawinan kami yang ke 9. Dan bersama air mata yang setia menemani saya selama menulis ini, ijinkan saya menyampaikan satu hal untuk suami saya, kekasih hati saya. Hanya satu hal : Terima kasih.


(Maaf ya kawan-kawan bila terlalu personal dan bila ada yang kurang berkenan).

O ya untuk mbak Ester, sejak kejadian itu, saya hampir tidak pernah bertengkar sepihak lagi. Kehidupan rumah tangga kami seperti pacaran, waktu dan jarak bukan penghalang. Walau sudah 3 tahun ini kami terpisah kota, suami bekerja di Irian Jaya dan Jakarta, sedang saya dan anak-anak tinggal di Bali, kami saling mempercayai, dan hampir selalu dapat menyelesaikan masalah-masalah rumah tangga dengan kepala dingin. Semoga kami bisa mempertahankannya, atau lebih baik lagi.


Terima kasih dan Salam penuh kasih,

Anie.

Jumat, 24 Oktober 2008

Dear Diary

Dear Diary,

Hai Di, udah lama vella ngga nulisin kamu yah,

banyak banget yang vella mau ceritain ke kamu Di.

Tadi pagi vella sama temen2 ngomongin cowok

masing-masing.

Di masih inget sama evan kan ? cowoknya vella ?

Vella malu banget deh sama dia. Dia soalnya ngga

kayak cowok2 temen vella yang lain Di.

Sebel deh sama evan, Bayangin deh Di semua minusnya

evan nih yah :

Minus 10 karena dia ngga punya handphone !!!

padahal cowok2 temen vella yang lain punya handphone

Minus 10 karena dia ngga dibolehin nyetir mobil

sama ortunya karena belum 17, padahal cowok2 temen

vella yang lain biar sama2 smp udah boleh bawa

sendiri !!!!!

Minus 10 karena dia itu rambutnya cuma cepak

biasa, padahal cowok2 temen vella yang lain itu

rambutnya gaya abhies

Minus 10 buat dia karena dia itu ngga suka ke

tempat2 dugem Di ! padahal vella suka banget ke sana,

malu banget ngga sih punya cowok kayak gitu.

Minus 10 buat dia lagi Di ! karena dia ngga punya

satu pun jacket xsml padahal cowok2 temen vella yang lain

sering banget belanja disana, kalau dia sih paling

pake bajunya bangsa bangsa jacket yang merek FILA

(idih ngga banget siCh Di!)

Minus 10 banget ( dan yang ini banget banget

banget !!!! ) karena dia masih suka bawa makanan

dari rumah buat makang siang ke sekolah ! gila yah

DI malu2in banget ngga sih !!!!!!!!

Sumpah yah Di, vella malu banget sama dia ,kayaknya

mau putus aja deh Di

Dear Diary.

hari Ini valentine, pas Evan ke kelas vella mau

kasih kado, vella cuma diem aja .Seharian itu Di,

vella ngindarin dia abis-abisan, dia bingung gitu

kayaknya Di, kenapa vella ngindar terus.

Sampe rumah dia nelepon vella, tapi Vella males

ngomong sama dia Di , vella suruh pembantu bilang ke

evan kalau vella belum pulang. Dia nelepon 4 kali

hari itu tapi vella males nerima.

Kira-kira 3 harian deh kayak gitu, tiap di sekolah

vella ngindarin evan pake cara ke wc cewek lah atau

ngumpet2 lah, dan di rumah vella selalu ngga mau

nerima telepon dari dia, kayaknya vella bener-bener

udah ilfeel dan malu pacaran sama dia Di !

Akhirnya waktu itu hari Senin, Seperti biasa pas di

sekolah, Vella ngindarin dia. Pas pulang sekolah

vella ngumpul di kantin sama temen2 vella. Mereka

pada nanya kok vella ngindarin evan terus Vella diem

aja, tapi setelah didesak akhirnya Vella ngaku juga

Vella ngomong, " Ah bete banget gue sama tuh cowok,

udah ngga ada modal mendingan gaul, dan mukanya

setelah gue pikir2 biasa banget, ya ampun kok gue

dulu mau yah jadi sama dia ? dipelet kali yah gue!!"

tiba tiba semua pada diem dan ngeliat ke arah

punggung vella, Vella bingung dan nengok di, ya

Tuhan Di ! ternyata ada evan di belakang Vella dan

kayaknya dia denger yang vella baru ucapin barusan.

Vella cuma bisa diem tapi vella sempet ngeliat Evan

sebentar. Dia diem, mukanya nunduk ke bawah terus

dia pelen2 pergi dari situ.

Vella diem aja , ada beberapa yang ngomong "hayo

loo vel , dia denger lho !!" Tapi ada juga yg

ngomong , " Udahlah vel , baguslah denger , ngga ada

untungnya tetep sama dia , ntar elo juga bisa dapet

yg lebih bagus."

Bener juga yah Di . Ya udah vella cuek aja , syukur

deh kalau dia denger !!! Dia mau minta putus juga

ayo , mau banget malah vella.

Dua hari pun berlalu Di , dan sejak saat Evan udah

ngga berusaha nyamperin vella di sekolah atau

nelepon vella. Tiap ketemu di sekolah dia cuma diem

dan ngelewatin vella aja..

Seminggu berlalu , 2 minggu berlalu sejak hari itu ,

vella mulai ngerasa ada sesuatu yang ilang Di , ngga

tau kenapa Vella mulai ngerasa kehilangan sesuatu ,

kadang2 vella suka bengong bingung sendiri , cuma

vella berusaha ilangin perasaan itu .Vella ngga tau

kenapa jadi males kemana mana , pengennya

sendiri aja , males ngapa-in .Semua orang jadi

bingung kenapa Vella berubah jadi kayak gini . Vella

sendiri juga ngga tau kenapa Di.

Dear Diary,

Minggu malem nih Di, Ujan deres banget, Vella diem

dan ngerenung di dalam kamar. Tiba tiba di channel V

ada lagunya Janet JaCkson Di ! Tau kan liriknya ?

Doesn't really matter what the eyes is seeing ,

Cause im in love with the Inner being.

Saat itu tiba-tiba Vella nangis Di, Vella baru

sadar.... Betapa baiknya evan..... Vella nangis -

senangisnya Di , karena vella baru sadar betapa

begonya vella...

Minus 10 karena evan ngga punya Hp Di , tapi plus 100

karena dia tiap malem rela jalan jauh ke wartel

buat Nelpon Vella ngucapin selamat tidur setiap

hari.......

Minus 10 karena dia ngga dibolehin nyetir mobil

sama ortunya karena belum 17 Di , Tapi plus 100

karena tiap malem minggu dia rela naik sepeda jauh

dari kemang ke bona indah khusus ngapelin vella biar

ujan sekalipun,.. ...

Minus 10 karena dia rambutnya cuma botak biasa

dan ngga suka di spike, tapi plus 100 karena dalam

keadaan rambut vella apapun baik bagus maupun lagi

jelek , mau salah potong atau salah blow atau salah

model dia selalu bilang vella cantik banget....

Minus 10 karena dia ngga suka ke tempat dugem Di, tapi

plus 100 karena dia rela nemenin vella ke

tempat2 kayak gitu , meski dia ngga suka dan rela

dimarahin ortunya karena pulang pagi nemenin

vella...dengan naik taksi ke rumahnya.... .

Minus 10 karena eVan ngga punya jacket xsml dan

hanya punya jacket fila biasa , tapi plus 100 karena

kalau ujan di sekolah dia selalu minjemin vella

jacketnya meski dia sendiri kedinginan.. ....

Minus 10 karena dia bawa makan siang ke sekolah,

tapi plus 100 karena ternyata nabung uang jajan

makang siangnya buat beli kado valentine buat

vella......

Dari 60 minus yg evan punya Di , dia punya 600 Plus

di hati Vella .... dari 1000 kekurangan evan , dia

punya semilyar kebaikan.... .. ya tuhan Di , betapa

begonya vella yah.....vella yang berutung sebenernya

punya cowok evan , dan vella juga yang nyakitin evan,

padahal ngga pernah sekalipun dia nyakitin vella.

Malemnya vella nangis lama banget Di

Dear Diary,

Vella ketemu sama evan di sekolah. Vella kejar dia

dan bilang vella mau ngomong, Evan diem aja , tapi

pulang sekolah dia nanya vella mau ngomong apa.

Vella kasih dia kartu buatan vella , vella cium pipi

dia dan vella bilang minta maaf karena vella udah

nyakitin dia . Dia cuma diem aja terus pulang....

Vella cuma bisa diem karena sadar , vella yang

berbuat , vella juga yang kehilangan.. .

Sakit banget rasanya Di , Vella pulang sekolah

nangis tapi juga sadar itu semua Vella yang bikin

dan vella pula yang nanggung resiko-nya.. .

Malem itu tiba tiba mama ngetok pintu kamar

vella,katanya ada telepon. Ternyata bener Di itu evaN,

dia udah maafin vella, dia udah lupain

semuanya.... .aduh Di, girang banget hati vella ,

hihihihihi senengnya

Nanti malem Evan mau kesini Di, dan vella mau

dandan secantik-cantiknya buat evan, jadi Vella

udahan dulu yah Di......thx banget udah denger

curhat-nya vella, Vella belajar satu hal Di,

*"Hargailah apa yang kamu miliki sekarang , karena *

*tanpa kamu sadari, kamu begitu beruntung telah *

*memiliki-nya" *

Selamat malem diary,ku.... .

NB: Minus 10 Di, karena mukanya tidak tampan,

tapi plus 100 karena hatinya luar biasa tampan......

Vella-Nya Evan

Doesnt' Really Matter what The eyes is seeing cause

im in love with the Inner being

Indahnya malam pertama kita



Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ....jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama
bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ..
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi .....sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga

Baca jika anda ada masa /waktu untuk ALLAH.
Bacalah hingga habis.
Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi anugerah untuk membaca terus hingga ke akhir.

ALLAH, bila saya membaca e-mail ini, saya pikir saya tidak ada waktu untuk ini....
Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar bahwa pemikiran semacam inilah yang ....
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.

Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari Jum'at......
Mungkin malam JUM'AT?
Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?
Kita suka ALLAH pada masa kita sakit....
Dan sudah pasti waktu ada kematian...

Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena...
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.

Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka... ...
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)

Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.

ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.

Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?

Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita bangga mem "forward" kan email yang tak senonoh?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik.... Tidak perlu bayaran , tetapi ganjaran lumayan.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAH
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.

Tidakkah lucu bila seseorang berkata "AKU BERIMAN PADA ALLAH" TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also "believes" in ALLAH ).

Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan email lawak yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali., tetapi bila anda mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10 kali untuk berkongsi?

Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda karena memikirkan apa tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti apakah mereka suka atau tidak?.

Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau akan tanggapan orang kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap anda.

Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini kepada semua rekan mereka di rahmati ALLAH.