Rabu, 20 Agustus 2008

MUJIZAT NYANYIAN SEORANG KAKAK

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, USA.
Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua.
Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama
yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang
sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut
ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi
adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang
sama adiknya yang belum lahir itu.
Tiba saatnya bagi Karen untuk
melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru
setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi
putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang
merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika
sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.
Karen
dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa
pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara
penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya
dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!
Mami, ... aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.
Mami, ... aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.
Mami, ... aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta
Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.
Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.
Baru
ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik,
setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya.
Mumpung adiknya masih hidup! Ia dicegat oleh suster didepan pintu kamar
ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster....
suster tak mau tahu; ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk!
Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi
buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang
terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap
Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.
Demikianlah
kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke
ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam
sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya ... lalu dari mulutnya
yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring "... You are my
sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey ..."
Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan
sayang dari kakaknya.
You never know, dear, How much I love you.
Please don't take my sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih
teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan
terus, ... terus Michael! teruskan sayang! ... bisik ibunya ... The
other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands
... dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang.
Pernapasannya lalu menjadi teratur ... I'll always love you and make
you happy, if you will only stay the same ... Sang adik kelihatan
begitu tenang ... sangat tenang.
Lagi sayang! bujuk ibunya sambil
mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan ... adiknya
kelihatan semakin tenang, relax dan damai ... lalu tertidur lelap.
Suster
yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan
apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru
saja ia saksikan sendiri.
Hari berikutnya, satu hari kemudian si
adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir
atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa
menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya
melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat
luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
Bagi sang adik,
kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih
Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut
kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you".
Dan
ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil
"Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada
yang mustahil bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.

Note:
Kadang hal-hal yang menentukan ... dalam diri orang lain ...
Datang dari seseorang yang kita anggap lemah ...
Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan ...

Dari milis Money Magnet

0 Comments:

Post a Comment