Selasa, 13 Mei 2008

Kemakmuran di masa depan

Banyak orang merindukan dan menunggu keadaan yang makmur. Kemakmuran itu tidak dapat terwujud di masa depan. Jika anda menghargai, mengakui, dan menerima sepenuhnya realitas masa kini Anda dimanapun anda berada, siapapun anda, apapun yang sedang anda kerjakan pada saat sekarang ini, jika anda menghargai sepenuhnya apa yang anda peroleh, anda dapat bersyukur atas apa yang anda peroleh, bersyukur atas apa yang ada, bersyukur atas keberadaan. Bersyukur atas saat sekarang dan kelimpahan hidup sekarang merupakan kesejahteraan yang sebenarnya. Kesejahteraan tidak akan ada di masa depan. Kemudian, pada saatnya nanti, kesejahteraan itu mewujudkan diri bagi anda dengan berbagai cara.

Dari : The power of Now

2 Comments:

  1. GALIH NARENDRA said...
    Kualitas syukur kita memang mewujudkan rasa keberlimpahan di masa kini dan yang akan menarik keberlimpahan di masa yang akan datang... Allah akan selalu melipatkan nikmat pada orang yang selalu bersyukur akan nikmatNya.. hemmm...
    ivo vauzi said...
    Rasanya, masalah ber-"syukur" ini patut menjadi salah satu bahan pelajaran di sekolah-sekolah (sehingga nantinya akan menjadi terbiasa hingga di kala usia tidak muda lagi), pasalnya, hampir setiap hari kita dapat melihat di lingkungan sekitar kita, se-olah2 org2 di sekeliling kita, seperti seorang yang kufur nikmat alias tidak (kurang) mensyukuri nikmat-Nya, padahal, hal tersebut sama saja seperti menyetop nikmat-nikmat berikutnya yang akan datang (diberikan Allah). Ironisnya, hal itu seperti sudah menjadi refleksi masyarakat bangsa ini, akibat kebiasaan yang terbentuk dari sejak kecil hingga usia dewasa, yang ngelah-ngeluh ini itulah, yang kurang ini-itulah dstnya. Dampaknya, ya seperti skrg ini di kala semua sudah serba sulit, masih ditambah BBM yang kian melangit mengakibatkan melonjaknya kegiatan ekonomi lainnya. Hhhmmm...marilah kita sebagai individu bangsa ini, saling mengingatkan untuk ber-"SYUKUR"!

Post a Comment