Rabu, 02 September 2009
Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil
luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis.
Sedangkan si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu
memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri
mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. si gadis agak
terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.
Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat
gugup untuk berkata apa-apa suasana hening ini berlangsung cukup lama, dan
akhirnya si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja
yuk...?!?".
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta
garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan heran ke
arah si pria, aneh sekali!!. Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia
memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.
Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti
ini?", si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai
dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut,
asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini.
Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya,
ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen
kepada orang tua saya yang masih tinggal di sana."
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si
gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya
itu... Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu
kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya
dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya.
Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung
halamannya nun jauh di sana, masa kecilnya, dan keluarganya. Suasana kaku
langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya
menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua. Mereka akhirnya
berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang
lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian,
berhati baik, hangat, sangat perduli. Betul-betul seseorang yang sangat
baik. Si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu! Untung ada
kopi asin!!
Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita yang indah, si
gadis menikah dengan si pria dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap
saat si gadis membuat kopi untuk si pria, ia membubuhkan garam di dalamnya,
karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.
Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat
yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau
seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku
katakan padamu ..... tentang kopi asin. Ingat sewaktu kita pertama kali
jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula
tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena
kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus.
Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi
kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu
takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu
untuk suatu apa pun. Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi
jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin,
betul-betul aneh dan rasanya tidak enak.
Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan
saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan
untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila
saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan
memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus
meminum kopi asin itu lagi.
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari
bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai
garam? Si gadis pasti menjawab dengan yakin, "Rasanya manis !! "
============ ===
Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi
hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukan
seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi. Tambahkan
Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada
gula. Hidup adalah sebuah seni hidup yang teramat indah, Nikmatilah dengan
tanggung jawab dan rasa syukur, apapun kelebihan dan kekurangan orang orang
di sekitar anda.
Dari milis money magnet