Sabtu, 23 Mei 2009
Mengapa banyak orang tidak bahagia?
Apakah rahasia hidup yang bahagia
itu?....... Banyak orang yang mengidentikkan kebahagiaan dengan segala
sesuatu yang berada di luar kita,.... seperti harta benda yang kita
miliki. Apakah Anda akan berbahagia jika mempunyai rumah yang indah,
mobil mewah, penghasilan yang berlimpah, dan pasangan hidup dan
anak-anak yang tampan dan cantik?..... ... Mungkin Anda akan mengatakan
"ya."......!..... Tapi, percayalah itu tidak akan berlangsung lama.
Kebahagiaan
yang disebabkan hal-hal di luar kita..... adalah kebahagiaan semu.
Kebahagiaan itu akan segera hilang begitu Anda berhasil memiliki barang
tersebut. Anda melihat kawan Anda membeli mobil mewah, handphone yang
canggih, atau sekadar baju baru. Anda begitu ingin memilikinya.
Anehnya, begitu Anda berhasil memilikinya, rasa bahagia itu segera
hilang. Anda merasa biasa-biasa saja. Bahkan, Anda mulai melirik orang
lain yang memiliki barang yang lebih bagus lagi daripada yang Anda
miliki. Anda kembali berangan-angan untuk memilikinya. Demikianlah
seterusnya. Dan Anda tidak akan pernah bahagia.
Budha Gautama
pernah mengatakan, "Keinginan-keinginan yang ada pada manusia-lah yang
seringkali menjauhkan manusia dari kebahagiaan." Ia benar. Kebahagiaan
adalah sebuah kondisi tanpa syarat. Anda tidak perlu memiliki apapun
untuk berbahagia. Ini adalah sesuatu yang sudah Anda putuskan dari awal.
Coba
katakan pada diri Anda sendiri, "Saya sudah memilih untuk bahagia
apapun yang akan terjadi." Anda akan merasa bahagia walaupun tidak
memiliki harta yang banyak, walaupun kondisi di luar tidak sesuai
dengan keinginan Anda. Semua itu tidak akan mengganggu karena Anda
tidak menempatkan kebahagiaan Anda disana. Kebahagiaan yang hakiki
terletak di dalam diri Anda sendiri. Inti kebahagiaan ada pada pikiran
Anda. Ubahlah cara Anda berpikir dan Anda akan segera mendapatkan
kebahagiaan dan ketentraman batin.
Saya mendapatkan gagasan
mengenai tiga kunci kebahagiaan ini setelah merenungkan arti tasbih,
tahmid dan takbir yang kita ucapkan tiap hari tapi sering tanpa makna
yang mendalam.
Kunci pertama kebahagiaan adalah rela memaafkan
Coba
renungkan kata subhanallah. Tuhanlah yang Maha Suci, sementara manusia
adalah tempat kesalahan dan kealpaan. Kesempurnaan manusia justru
terletak pada ketidaksempurnaanny a. Dengan memahami konsep ini, hati
Anda akan selalu terbuka untuk memaafkan orang lain. Seorang dokter
terkenal Gerarld Jampolsky menemukan bahwa sebagian besar masalah yang
kita hadapi dalam hidup bersumber dari ketidakmampuan kita untuk
memaafkan orang lain. Ia bahkan mendirikan sebuah pusat penyembuhan
terkemuka di Amerika yang hanya menggunakan satu metode tunggal yaitu,
rela memaafkan!
Kunci kedua adalah bersyukur dan Ikhlas dalam berbuat
Coba
renungkan kata alhamdulillah. Orang yang bahagia adalah orang yang
senantiasa mengucapkan alhamdulillah dalam situasi apapun. Ini seperti
cerita seorang petani miskin yang kehilangan kuda satu-satunya.
Orang-orang di desanya amat prihatin terhadap kejadian itu, namun ia
hanya mengatakan, alhamdulillah dengan penuh keikhlasan. Seminggu
kemudian kuda tersebut kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan
kuda liar. Petani itu mendadak menjadi orang kaya. Orang-orang di
desanya berduyun-duyun mengucapkan selamat kepadanya, namun ia hanya
berkata, alhamdulillah.
Tak lama kemudian petani ini kembali
mendapat musibah. Anaknya yang berusaha menjinakkan seekor kuda liar
terjatuh sehingga patah kakinya. Orang-orang desa merasa amat prihatin,
tapi sang petani hanya mengatakan, alhamdulillah dengan keikhlasan.
Ternyata seminggu kemudian tentara masuk ke desa itu untuk mencari para
pemuda untuk wajib militer. Semua pemuda diboyong keluar desa kecuali
anak sang petani karena kakinya patah. Melihat hal itu si petani hanya
berkata singkat, alhamdulillah.
Cerita itu sangat inspiratif
karena dapat menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kelihatannya baik,
belum tentu baik. Sebaliknya, apa yang kelihatan buruk belum tentu
buruk. Orang yang bersyukur tidak terganggu dengan apa yang ada di luar
karena ia selalu menerima apa saja yang ia hadapi.
Kunci ketiga kebahagiaan adalah tidak membesar-besarkan hal-hal kecil
Coba
renungkan kalimat Allahu akbar. Anda akan merasa bahwa hanya Tuhanlah
yang Maha Besar dan banyak hal-hal yang kita pusingkan setiap hari
sebenarnya adalah masalah-masalah kecil. Masalah-masalah ini bahkan
tidak akan pernah kita ingat lagi satu tahun dari sekarang.
Penelitian
mengenai stres menunjukkan adanya beberapa hal yang merupakan penyebab
terbesar stres, seperti kematian orang yang kita cintai, kecelakaan
lalu lintas, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini bolehlah Anda anggap
sebagai hal yang "agak besar." Tapi, bukankah hal-hal ini hanya kita
alami sekali-sekali dan pada waktu-waktu tertentu? Kenyataannya,
kebanyakan hal-hal yang kita pusingkan dalam hidup
Demikian tips hari ini semoga bermanfaat dan menambah kebahagiaan bagi kita semua.
Salam syukur dan bahagia
terimakasih
i love you
Ahmad - Money Magnet Forum