Rabu, 02 April 2008

4 Ultimate NLP Questions

Written by ronnyfr


Artikel ini akan banyak memberikan makna khususnya apabila pembaca sudah cukup mengenal NLP atau Time Line Therapy… Mohon maaf bagi pengunjung baru, silahkan menelusuri beberapa posting sebelumnya agar bisa nyaman dengan posting ini.

Tulisan ini juga tentunya terutama saya dedikasikan untuk peserta acara Getar Bersama Lingkar LoA kemarin, yang mungkin masih bingung karena keterbatasan waktu yang ada…

Hari minggu kemarin dalam acara Getar Bersama Lingkar LoA, saya bertemu dengan teman saya : Issa Kumalasari, seorang trainer Time Line Therapy (TLT) yang luar biasa. Hmm, saya merasa senang dan beruntung memiliki teman seperti dia ini, di mata saya ia memiliki 3 B : Bain, Beauty dan Behavior.

Menarik, saat mau menjelaskan TLT, Issa mengajak audiens di komunitas Lingkar LoA untuk menanyakan kepada dirinya sendiri 4 pertanyaan paling luar biasa. Wow, saya senang sekali…, karena 4 pertanyaan itulah yang juga selalu saya tanyakan dalam training saya yang bertema self development , sekalipun dengan format yang berbeda. Kalau dalam pelatihan biasanya saya kirimkan sebagai Pre Training Kit yang harus dijawab peserta sebelum mengikuti pelatihan NLP dengan saya. Atau terkadang menjadi bahan pre test, sebelum mengikuti pelatihan.

4 Pertanyaan

1. Apa goal Anda?

2. Bagaimana Anda tahu apabila sudah mencapainya? (Evidence Procedur)

3. Apa yang menghalangi Anda untuk mencapai Goal Anda itu?

4. Kapan Anda memutuskan hal nomer 3 itu?

Pertanyaan nomer 1

Apa goal Anda? Apakah Anda tahu apa yang Anda inginkan?

Banyak sumber mengatakan bahwa menurut riset hanya 1 persen penduduk dunia memiliki goal, dan dari 1 persen itupun hanya sedikit yang menuliskannya. Nah NLP dan TLT menganjurkan tidak saja memiliki goal, namun jauh melangkah dari itu.

Pertanyaan nomer 2

Anda hanya akan sampai ketujuan Anda apabila memiliki tujuan yang jelas. Di dataran dunia manajemen kita mengenali konsep SMART untuk pencapaian tujuan. Sedangkan di NLP ataupun TLT, kita diajarkan dengan evidence procedure : apa yang Anda Lihat, Dengar dan Rasakan (VAKOG), apabila Anda sudah mendapatkan goal itu..?

Jadi di sini kita diminta untuk melakukannya secara sensory base description . Dengan mampu mendeskripsikan secara sensorik (VAKOG), maka di dalam pikiran kita tercipta suatu tujuan yang jelas dan observable, sehingga indra kita akan mampu mengenalinya dengan baik di dalam realitas eksternal (teritori).

Pikiran kita ini seperti peluru kendali yang memiliki sensor pengunci target. Nah jika target sudah jelas koordinatnya, maka sasaran itu akan di kunci dan secara OTOMATIS peluru itu akan mengejarnya sampai tercapai.

Pertanyaan nomer 3

Apa yang menghalangi Anda untuk mencapainya?

Menjawab pertanyaan ini seperti membawa Anda mengenali limiting belief dan berbagai stopper thinking yang lain yang akan menghambat pencapaian goal Anda. Dengan MENGENALI limiting belief Anda, maka Anda bisa merencanakan untuk mengatasinya.

Biasanya orang menuliskan dua hal disini, yakni :

  1. Penghalang dari dalam diri sendiri (Misal : tidak bisa bhs Inggris, terlalu muda, pemalu, dll)
  2. Penghalang dari luar diri sendiri. (Misal : lingkungan tidka mendukung, pengaruh ortu, tidak punya network, dll)

Menariknya, selalu lebih banyak orang menuliskan penghalang tercapainya tujuan itu berasal dari LUAR dirinya. Manusia umumnya mempersepsikan bahwa halangan mencapai tujuan terletak di luar dirinya, terletak pada suatu AREA BEYOND CONTROL.

Benarkah demikian?

Pertanyaan nomer 4

Kapan Anda MEMUTUSKAN untuk memiliki nomer 3 itu (limiting belief). Ini pertanyaan penampar… plooooook!

Pertanyaan ini akan mengembalikan diri kita agar menjadi “bertanggung jawab” pada diri sendiri. Kitalah yang menjadikan penghalang itu eksis. Kitalah penyebabnya, kita bukanlah akibat! Coba kita rasakan dengan baik pertanyaan nomer 4 ini. “Kapan Anda MEMUTUSKAN….?”

Kitalah yang memutuskan segala sesuatu, namun secara UNCONSCIOUSLY. Dari detik demi detik kita selalu mengambil keputusan demi keputusan, namun tidak disadari. Misal:

  • Kapan Anda memutuskan bahwa lingkungan Anda akan menjadi penghambat kesuksesan Anda?
  • Kapan Anda memutuskan bahwa tidak memiliki network akan menjadi penghambat Anda?

Bisakah dirasakan sekarang, bahwa pertanyaan ke 3 dan ke 4 akan menyadarkan kita bahwa kita sebenarnya SUDAH MEMUTUSKAN GAGAL? Saat kita memiliki alasan penghambat/penghalang kita untuk mencapai sukses?

Bisakah dirasakan sekarang bahwa kita sudah menciptakan CHICKEN EXIT saat kita menciptakan hal-hal yang mungkin menghalangi/menghambar kita mencapai sukses itu?

Inilah, kitalah yang MEMUTUSKAN untuk mengubah kondisi yang terjadi di luar itu (realitas eksternal) menjadi penghambat kita di dalam realitas internal kita. Padahal kita bisa saja memutuskan hal yang berbeda untuk situasi eksternal yang sama (reframe).

Jadi semua penghalang sukses sebenarnya adalah penghalang internal, karena penghalang eksternal hanya akan eksis apabila kita yang memutuskannya menjadi penghalang sukses.

Pertanyaan ke 4 = pertanyaan time line

Pertanyaan ke 4 yang sangat cerdas ini juga sebenarnya akan membawa kita menyusuri time line tanpa kita sadari. Kita dibawa mengembara ke arah past-time kita, untuk menemukan kembali dan meninjau ulang KEPUTUSAN UNCONSCIOUS kita di masa lalu itu.

Hmmm, tinggal lakukan reframing di sini untuk menemukan hikmahnya, dan membuang serta mengobati luka-luka jika ada. Kemudian setelah itu Anda tinggal membuat keputusan ulang yang lebih memberdayakan diri.

Apa dan bagaimana reframingnya? Gampang kok kawan, dengan menggunakan pikiran jernih, maka semua alasan penghambat dengan mudah bisa di reframe menjadi alasan sukses!

Misalkan seseorang berpikir demikian :

  1. Keluarga saya keturunan miskin 4 generasi ke atas, maka itu yang akan menjadikan penghalang saya untuk sukses mencapai goal yang saya inginkan.
    • Reframe : Keluarga saya keturunan miskin 4 generasi keatas, maka itu yang menjadikan alasan untuk saya untuk menjadi orang pertama yang sukses dan memutus generasi miskin di keluarga saya.
  2. Keluarga dan lingkungan sekeliling saya selalu negatif thinking sehingga saya selalu terpengaruh/terimbas dan menjadi susah berpikir positif apalagi ingin sukses!
    • Reframe : Keluarga dan lingkungan sekeliling saya selalu negatif thinking, maka dari itu saya akan belajar dan bersungguh-sungguh dalam membangun mental yang kuat dan sekaligus mengambil keputusan bahwa sayalah yang akan mempengaruhi mereka untuk menjadi positif thinking!

Well, my friend… Luar biasa 4 pertanyaan ultimate ini…, namun tetap sederhana dan elegan bukan?

Diambil dari :

NLP, Hypnosis & Law Of Attraction



0 Comments:

Post a Comment