Senin, 14 April 2008

Kualitas Keinginan


... Apa yang terjadi jika Anda tidak menyalahkan keinginan, tidak menghakiminya sebagai baik atau buruk, melainkan sekadar menyadarinya? Saya ingin tahu, apakah Anda tahu apa artinya menyadari sesuatu? Kebanyakan dari kita tidak sadar oleh karena kita begitu terbiasa menyalahkan, menghakimi, menilai, menghubungkan-diri (identifying), memilih. Pemilihan jelas menghalangi keadaan-sadar (awareness), oleh karena pemilihan selalu dibuat sebagai akibat dari konflik. Berada dalam keadaan-sadar (To be aware) ketika memasuki suatu ruangan, melihat semua perabot, adanya atau tidak adanya permadani, dan sebagainya—sekadar melihatnya, menyadari semuanya tanpa sedikit pun menghakimi—adalah sangat sukar. Pernahkah Anda mencoba memandang seseorang, sekuntum bunga, suatu gagasan, suatu emosi, tanpa pemilihan apa-apa, tanpa penghakiman apa-apa?

Dan jika kita melakukan hal yang sama terhadap keinginan, jika kita hidup bersamanya—bukan mengingkarinya atau berkata, ”Apa yang harus saya lakukan dengan keinginan ini? Itu begitu buruk, begitu merajalela, begitu penuh kekerasan,” tanpa memberinya suatu nama, suatu simbol, tidak menutupinya dengan sebuah kata—maka, apakah keinginan itu masih menjadi sebab kekacauan? Apakah lalu keinginan itu sesuatu yang perlu disingkirkan, dimusnahkan? Kita ingin memusnahkannya karena satu keinginan mengoyak keinginan lain, menciptakan konflik, kesengsaraan, dan kontradiksi; dan kita dapat melihat betapa kita mencoba melepaskan diri dari konflik yang abadi ini. Jadi dapatkah kita menyadari keseluruhan keinginan? Yang saya maksud dengan keseluruhan adalah bukan hanya satu keinginan atau banyak keinginan, melainkan seluruh hakikat keinginan itu sendiri.
[Dari: J. Krishnamurti - The Book of Life]

0 Comments:

Post a Comment